KARAWANG CENTER – Ujang Suryana (42) tak mengira, motor kesayangannya yang hilang delapan tahun lalu kini telah kembali. Bermula dari razia Satuan Lalu lintas Polres Karawang bulan lalu, petugas menemukan satu unit motor tanpa surat-surat.
“Kami curiga motor terindikasi bodong itu adalah kendaraan curian,” kata Kasat Lantas Polres Karawang, AKP Rizky Adi Saputro saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Senin (9/11/2020).
Adi menuturkan, pihaknya langsung mengecek fisik sepeda motor Suzuki FU tersebut. Ia lalu melacak pemilik BPKB kendaraan pabrikan jepang itu. Singkat cerita, anggota satlantas menemukan jika kendaraan tersebut atas nama Ujang Suryana.
“Polisi kemudian mendatangi rumah korban dan berupaya mengkonfirmasi. Ternyata, lanjut Adi, Ujang memang kehilangan motornya 8 tahun lalu,” korban menunjukkan BPKB kendaraan itu dan saat dicek BPKB identik dengan motornya,” kata Adi.
Adi kemudian berkoordinasi dengan Satuan Reskrim Polres Karawang untuk melacak pencuri motor milik Ujang. Dalam waktu tiga hari, polisi berhasil menemukan pencuri motor Ujang.
“Kami temukan pria inisial F alias Daud yang mencuri motor milik korban pada tahun 2012 lalu,” kata Kapolres Karawang, AKBP Rama Samtama Putra kepada wartawan.
Rama menuturkan, Daud mencuri motor milik Ujang pada pertengahan tahun 2012. Suatu hari, kata Rama, Ujang tiba di masjid Al Amal di Wilayah Pancawati, Klari untuk salat. Ia kemudian memarkirkan kendaraan di halaman masjid.
“Pencurian itu dilakukan saat korban salat di dalam masjid. Pelaku menggunakan kunci T dan membawa kabur motor korban dalam waktu singkat,” kata Rama.
Usai salat, Ujang bermaksud untuk pulang ke rumahnya di wilayah Telukjambe. Ia sangat kaget saat keluar masjid. Motor kesayangannya itu raib. “Saya langsung lemas waktu itu. Padahal motor itu baru dua tahun saya pakai,” kata Ujang di Mapolres Karawang, Senin (9/11/2020).
Ujang tak menjawab saat ditanya mengapa tak lapor polisi saat itu. Ia nampak senang akhirnya motor kesayangannya itu bisa kembali. “Saya kira tidak akan ketemu. Soalnya kejadiannya sudah lama,” kata Ujang sambil tersenyum.
Meski motornya kini sudah berubah di sana sini. Ujang mengaku bahagia, motor kesayangannya dulu bisa kembali. “Meski sudah berubah di beberapa bagian, saya senang yang penting motor ini kembali,” kata Ujang.
Adapun Daud mengaku mencuri motor Ujang karena desakan ekonomi. Saat pencurian itu, kata Daud, ia sudah berhenti bekerja. Alhasil, ia mencuri untuk biaya makan dan mabuk-mabukan. “Uang penjualan motor digunakan untuk minum-minum dan biaya makan sehari-hari,” kata Daud menjawab pertanyaan Rama.
(mso/mso)