Angin Kencang Terjang Kecamatan Tirtajaya Banyak Rumah Ambruk

Bencana Alam, Pemerintah1,941 kali dilihat

KARAWANG CENTER – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin menyampaikan bahwa potensi bencana di Karawang yang paling sering terjadi adalah banjir.

Ia mengatakan, personel BPBD Karawang telah siap mengantisipasi bencana banjir yang kerap datang di akhir tahun. Mengenai cadangan logistik ia memastikan persediaan masih cukup, meskipun saat ini terbagi untuk penanganan pandemi Covid-19.

Bank BJB KPR

“Ya, barangkali ada saluran yang terhambat itu tolong dikerjabaktikanlah,” pesannya.

Sementara, Prakirawan Cuaca BMKG Bandung Yan Firdaus Permadhi mengatakan, beberapa daerah di Jabar memiliki potensi bencana banjir dan longsor menjelang perubahan cuaca ke musim hujan. Sementara itu, puncak musim hujan di Jawa Barat diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2021.

Baca Juga :  Disdukcapil Karawang Monitoring Pelayanan Perekaman E-KTP di 5 Kecamatan

“Sejauh ini untuk wilayah Jawa Barat, yang paling rentan terkena bencana hidrometeorologi (akibat fenomena La Nina) adalah daerah Jabodetabek juga wilayah yang terlewati oleh DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum memiliki kerentanan yang tinggi,” kata Yan.

Ia melanjutkan, masyarakat juga diharapkan dapat lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim hujan.

“Seperti menjaga kesehatan dan lingkungan tempat tinggal masing-masing sehingga mengurangi tingkat kerawanan bencana hidrometeorologis,” kata Yan.

Dia mengatakan, masyarakat juga penting untuk tidak panik dan mencari informasi peringatan dini cuaca.

Baca Juga :  Karawang Zona Merah Selama 6 Minggu, Begini Peta Sebarannya

“Jangan panik dan mudah termakan berita hoaks dengan selalu memantau informasi yang dikeluarkan oleh BMKG, terutama terkait dengan peringatan dini cuaca dan tinggi gelombang,” pungkasnya.

Diketahui, sejak Januari hingga bulan ini, setidaknya ada tiga rumah roboh setelah diguyur hujan deras dan angin kencang di Kecamatan Tirtajaya.

Kali ini, peristiwa nahas tersebut menimpa Rusli, warga Dusun Jamantri II, Desa Sabajaya, Kecamatan Tirtajaya, ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Ikhwan Lubis, anggota Penanggulangan Bencana Wilayah Tirtajaya mengatakan, hujan disertai angin menerpa Dusun Jamantri II, sekitar pukul 03.00 WIB. Tidak berapa lama kemudian, satu rumah roboh.

Baca Juga :  20 Hektar Lahan Difungsikan Sebagai Areal Serapan Banjir Dawuan

“Saat rumah roboh, penghuni rumah tidak ada di rumah, orangnya lagi kerja (sebagai) tukang sampah di Bekasi,” jelasnya, Minggu (8/11).

Ia melanjutkan, meski tidak ada korban jiwa, namun korban terdampak akibat kejadian itu sebanyak satu keluarga dengan empat orang penghuni rumah. Dia mengungkapkan, kerugian atas peristiwa itu diperkirakan Rp30 juta.

“Lokasi kejadian di Dusun Jamantri II RT 011/004, Desa Sabajaya, Kecamatan Tirtajaya,” ujarnya. Atas kejadian tersebut, pihaknya bersama Muspika dan aparatur desa setempat turut mengunjungi titik kejadian. “Logistik pakaian, peralatan dapur dan logistik lainnya sangat diperlukan,” tandasnya. (RK)

Artikel Terkait

Jangan ketinggalan berita ini!

Tinggalkan Balasan