KARAWANG CENTER – Seruan aksi boikot produk Prancis masih berlangsung, misalnya Aliansi Pergerakan Islam Karawang (Aspika) menggelar unjuk rasa boikot produk Prancis di depan gedung Pemda Karawang, Rabu (04/11). Aksi bela nabi Muhammad ini dilatari ucapan Presiden Prancis yang dianggap menyinggung umat Islam.
Aep Saeful Bahri, koordinator Aksi dari UMIKA mengatakan, aksi yang digelar ini guna mengajak masyarakat untuk memboikot produk Prancis dan meminta supaya Presiden Prancis mencabut ucapannya sekaligus meminta permohonan maaf. “Kemudian diharapkan juga masyarakat Eropa yang Islampobia itu mereka mulai sadar dan mulai menghormati agama lain,” jelasnya, di tengah aksi berlangsung, Rabu (04/10).
Menurut Aep, Eropa benci dan takut kepada Islam, padahal Islam ini tidak seperti apa yang mereka bayangkan. Adapun organisasi yang membawa nama Islam lalu melakukan aksi pengeboman seperti membawa bom dan dilempar di kerumunan orang, hal itu sebenarnya tidak mewakili Islam. “Dalam Islam ada jihad fisabilillah tapi ada aturan mainnya, bukan berarti bawa bom dalam tas terus dilempar ke kerumunan orang,” ujarnya.
Lebih lanjut Aep berharap, agar pemilik toko atau supermarket yang beragama Islam untuk tidak menjual barang produk Prancis dan pihaknya meminta agar Plt Bupati mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk memboikot produk Prancis walaupun Plt bupati ini tidak memiliki kewenangan untuk itu. “Tapi kami berharap, seandainya itu dilakukan seperti yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin di Arab itu sangat bagus,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disperindag) Karawang Ahmad Suroto mengatakan, Pemkab Karawang memahami tuntutan yang disampaikan Ormas Islam, karena masalah ini sudah menjadi masalah nasional bahkan dunia. Oleh karena itu, saat menerima perwakilan demonstran itu berlangsung cukup kondusif dan pemerintah menerima tuntutan dari Aspika untuk sementara waktu memisahkan produk Prancis dari seluruh ritel yang ada di Karawang.
“Permintaan itu kita penuhi, dan mulai besok siang surat edaran itu kita kirim ke seluruh ritel yang ada di Karawang. Kami meminta pengertian dari pengusaha ritel untuk sementara ini semua produk Prancis disimpan saja dulu,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, Pemkab Karawang juga akan memberikan surat pengantar bagi teman-teman di Aspika yang akan menyampaikan protes langsung ke Kedutaan Prancis di Jakarta. “Jadi dua tuntutan itu sudah kita penuhi dan akan kami edarkan mulai besok siang,” pungkasnya. (mra/asy)