SMPN 2 Telukjambe Timur Kesulitan Kuota Saat UAS Daring

Pendidikan, Teknologi2,333 kali dilihat

KARAWANG CENTER– Kebijakan Ujian Akhir Semeter (UAS), di tengah Pandemi Covid-19, SMP Negeri 02 Telukjambe Timur menggunakan Daring.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 02 Telukjambe Timur, Nian Saipudin. Ujian akhir semester memang sesuai dengan hasil rapat, itu di serahkan kepada sekolah masing masing, kebetulan kami di sini Kegiatan Belajar Mengajarnya (KBM) di Sekolah ini menggunakan Daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Bank BJB KPR

“Aplikasi yang di gunakan untuk Daring itu ada Whatsapp, untuk guru-guru ada Telegram juga Google form,” ungkap Nian.

Baca Juga :  Heboh Dugaan Skandal Porno Mahasiswi UBP Karawang, Rektor Selidiki

Lanjut Nian adapun teknis ujiannya sesuai arahan dari Dinas Kabupaten, ada arahan berupa surat dengan jadwalnya lengkap, mulai dari 31 November sampai 5 Desember.

Masih dikatakan Nian, namun ada beberapa kendala namun kami pun berupaya meminimalisir kendala itu, di sekolah ini kebetulan sebagian besar muridnya mempunyai Handphone tetapi ada juga yang tidak punya.

Baca Juga :  Pemda Karawang Menyerahkan Bantuan Rp. 10 miliar ke hampir 1000 Madrasah DTA (Diniyah Takmiliyah Awaliyah)

“Dengan teknik menggunakan Luring, artinya nanti tugas Sekolah nya di ambil oleh orang tua murid, kemudian jika nanti tugas selesai di kerjakan, maka di kembalikan lagi ke Sekolah, selanjutnya ngambil lagi tugas yang baru,” kata Nian.

Diwaktu yang sama, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum Rukmini menuturkan, kami pernah mendata untuk siswa yang tidak mempunyai handphone, dari total keseluruhan mencapai 20%.

Baca Juga :  Jadwal Kereta Api Cikuray Rute Garut-Jakarta Lewat Karawang dan Bekasi, Harga Tiket Rp 45 Ribu

“Setelah di sisir hampir semua orang tuanya mempunyai Handphone tetapi tidak punya kuota, untuk itu disarankan untuk gabung dengan temanya yang terdekat, jadi satu Handphone bisa bareng, kemudian untuk murid yang rumahnya dekat dengan Guru silahkan datang ke rumah Guru yang punya wifi, karena dari sekolah tidak ada bantuan Kuota,” tandasnya. (Dede Suryana/Yofa Faisa)

Artikel Terkait

Jangan ketinggalan berita ini!

Tinggalkan Balasan