KARAWANG CENTER – Sejak merebaknya wabah COVID-19 tahun ini, ekonomi dan industri semua negara di dunia terpukul dan menghadapi ujian berat, termasuk Indonesia. Bagi petani di Tanah Air, kekurangan bahan atau terhentinya pasokan modal usaha tani oleh investor dan perencanaan produksi adalah permasalahan.
Bagi keluarga kurang mampu yang semula mengandalkan pekerjaan serabutan untuk mata pencaharian, pandemi COVID-19 semakin berdampak pada kehidupan mata pencaharian mereka.
Seperti tertuang dalam informasi dari TETO selaku perwakilan Negeri Formosa di Indonesia, yang dimuat Jumat (15/1/2021), ICDF Taiwan, melalui misi tekniknya di Indonesia bersama-sama mempromosikan program bantuan di masa pandemi di Kabupaten Karawang dan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Di Kabupaten Karawang, Misi Teknik Pertanian Taiwan di Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan Taiwan Technical Mission (TTM), bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Karawang mengikuti kegiatan dapur umum yang diselenggarakan menjelang Idul Fitri di kecamatan Jayakerta.
Misi Teknik menyediakan bahan bagi petani koperasi untuk bercocok tanam sayuran, kemudian beberapa petani menanam sayuran berkualitas tinggi.
Sayur mayur dibagikan ke dapur umum di desa-desa Kecamatan Jayakerta, dan akhirnya dijadikan santapan bergizi dan lezat untuk dibagikan kepada keluarga miskin.
Kegiatan yang berlangsung sekitar satu bulan ini memberikan manfaat secara total kepada 6.900 keluarga. Di wilayah Bandung, TTM di Indonesia mempertahankan produksi tanaman yang stabil dengan mensubsidi petani yang kurang beruntung untuk bahan pertanian, dan menyumbangkan sebagian hasil pertanian kepada kalangan yang kurang beruntung.
Melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian Nasional (BBPP) Lembang Kementerian Pertanian Indonesia sebagai mitra proyek, Misi Teknik membantu sekitar 33 kelompok rentan di Bandung, termasuk pesantren, panti asuhan, panti jompo, dan yayasan lainnya.
Lebih dari 55 ton jumlah produk disumbangkan dan sekitar 6.000 orang penerima manfaat.
Moh Gwo Jong, Pimpinan Taiwan Technical Mission di Indonesia mengatakan, expert Taiwan tinggal di daerah pedesaan bersama dengan petani. Bekerja sama untuk mengejar kemajuan, dan berempati atas bencana dan kesulitan akibat COVID-19.
Proyek Bantuan
Pada saat yang sama, petani perlu berpartisipasi dalam proyek untuk mengatasi kesulitan dan gotong-royong menciptakan kondisi yang baru.
Oleh karena itu, dalam menyikapi wabah tersebut, TTM terlebih dahulu mempertimbangkan untuk mendukung petani Indonesia dalam menjaga produksi, dan membantu kelompok miskin dan tertinggal di pedesaan, sehingga daya pembangunan kembali terakumulasi.
Moh Gwo Jong, Pimpinan Taiwan Technical Mission di Indonesia menuturkan “Saya berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bantuan dan donasi di Bandung dan Karawang, yang merupakan area proyek kami, untuk menjelaskan proyek bantuan. Para petani secara pribadi menerima sumbangan materi dari TTM, dan menyadari bahwa mereka dapat memperoleh bimbingan teknis dan bantuan dalam penyimpanan, transportasi, dan tindakan pendukung lainnya.”
Unit koperasi Indonesia terkait dan pemerintah daerah juga turut serta dalam proyek bantuan TTM, dan para peserta dapat merasakan persahabatan antara Taiwan dan Indonesia.
Moh yakin, TTM berdasarkan keahlian dan pengalaman pengembangan pertanian Taiwan, mengajak petani Indonesia bersama-sama menghadapi pandemi, dengan terus menerapkan strategi pengembangan pertanian. Kegiatan dapur umum yang diikuti oleh Taiwan Technical Mission di Karawang diapresiasi oleh para kepala desa. Mereka mengucapkan terima kasih kepada Taiwan yang dalam kondisi seperti saat ini masih mengulurkan tangan untuk membantu.
Budiman Achmad, Camat Jayakerta, Kabupaten Karawang berterima kasih atas partisipasi TTM dalam proyek dapur umum untuk mempertahankan stabilitas pangan keluarga miskin. Dalam kegiatan donasi di Bandung, Kepala Sekolah Pondok Pesantren Darul Inayah H. Asep Sodikin mengatakan bahwa sumbangan materi sangat berarti bagi mereka, dan mengusulkan agar TTM dan unit koperasi bisa membekali santri dengan penyuluhan pangan dan pertanian selain donasi.
Para petani merasakan selain menjadi pihak penerima bantuan materi dan menjadi bagian dalam proyek bantuan materi ini sangatlah berarti bagi mereka, dan berharap untuk kerjasama lebih lanjut dengan TTM di masa mendatang agar bisa berkontribusi pada pengembangan pertanian lokal jangka panjang.