Pembukaan Intibios Laboratorium Standar WHO di Dawuan Barat Cikampek

Covid-19, Kesehatan, Pemerintah945 kali dilihat

KARAWANG CENTER – Pemerintah Kabupaten Karawang menyatakan penanganan Covid-19, tidak bisa hanya pemerintah tapi juga dibutuhkan pihak lainnya, termasuk swasta. Hal ini dikatakan Sekda Karawang, Acep Jamhuri saat memberi sambutan dalam pembukaan Intibios Lab di Dawuan Barat, Cikampek, Kamis (19/11/2020) pagi tadi.

Sekda mengungkapkan, dengan jumlah penduduk dan luas wilayah yang begitu besar, keberhasilan penanggulangan pandemi Covid-19 di Karawang tentu sangat bergantung pada kesediaan laboratorium untuk melakukan testing & tracking.

Bank BJB KPR

“Dengan kondisi Kabupaten Karawang saat ini, ketersediaan laboratorium tak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Kehadiran swasta yang berkolaborasi dengan menyediakan laboratorium yang fokus pada tes yang berhubungan dengan Covid-19 meningkatkan kemampuan daerah dalam menangani pandemi,” ungkap Sekda.

Baca Juga :  Darurat! Ratusan Tenaga Kesehatan di Karawang Positif Terpapar Virus Corona

“Dalam menangani dan menanggulangi Covid-19 pemerintah tak bisa sendiri. Peran swasta sangat dibutuhkan. Dengan kehadiran Intibios Lab diharapkan tes swab PCR akan semakin cepat dan akurat,” katanya.

Perlu diketahui, Intibios Lab adalah buah kolaborasi sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium setelah melihat Indonesia masih mengalami keterbatasan jumlah laboratorium untuk memenuhi rasio pengujian Covid-19 sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga :  Bupati Dan Wabup Dampingi Kapolres Karawang Resmikan Mapolsek Banyusari

Laboratorium ini fokus pada Polymerase Chain Reaction (PCR) swab test, antigen swab test, rapid test, dan tes serologi yang bermanfaat dalam deteksi Covid-19.

Kolaborasi ini digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior dan mantan Menteri Perdagangan RI 2016-2019 bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, dan Rio Abdurrachman, serta Dr. Nanny Djaya (spesialis gizi yang pernah menjadi kepala rumah sakit di Jakarta) dan Dr. Enty (spesialis mikrobiologi klinis). (diskominfo).

Artikel Terkait

Jangan ketinggalan berita ini!

Tinggalkan Balasan