Dilarang Pemerintah, FPI Karawang: Tinggal Bikin Front Pejuang Islam

Kriminal, Masyarakat, Religi2,276 kali dilihat

KARAWANG CENTER – Ketua Front Pembela Islam (FPI) Karawang Tomi Miftah Faried tak ambil pusing dengan keputusan pemerintah melarang aktivitas FPI. Ia menyatakan ribuan anggota dan simpatisan FPI Karawang bakal terus melaksanakan kegiatan mereka.

“Ancaman pembubaran dan pembekuan FPI sudah dari dulu. Kalau disuruh bubar, tinggal bikin nanti Front Pejuang Islam,” kata Tomi melalui telepon, Rabu (30/12/2020).

Bank BJB KPR

Tomi mengatakan, jika nanti harus bubar, ia bakal membuat perkumpulan dengan nama baru. Adapun struktur kepengurusan menggunakan orang-orang lama. “Struktur kepengurusan akan masih tetap berjalan. Bahkan nanti, kami akan menerima anggota baru dan tidak akan dihentikan,” tuturnya.

Baca Juga :  Warga Karawang Temukan Kembali Motornya yang Hilang Dicuri 8 Tahun Lalu

Menurut Tomi, tindakan pemerintah membubarkan FPI adalah berlebihan. Sebab, kata Tomi, aktivitas FPI Karawang kebanyakan adalah pengajian.

“Agenda terbanyak FPI Karawang itu pengajian. 90 persen kegiatan kita mengaji. Masa mau dibubarkan,” kata Tomi.

Dia berujar, kegiatan pengajian FPI Karawang dilakukan mulai dari tingkat kampung, kecamatan hingga Kabupaten. “Kita akan tetap ngaji seperti biasa nggak terpengaruh. Terserah pemerintah melakukan apapun, kita akan tetap melakukan apa yang kita lakukan,” tutur Tomi.

Baca Juga :  Fakta di Balik Jenazah Remaja yang Tergantung di Kolong Tol Jakarta-Cikampek

Menurut Tomi, sikap pemerintah membubarkan FPI bakal membuat umat makin simpatik. Sebagai buktinya, kata Tomi, anggota FPI di Karawang terus bertambah.

“Semakin FPI ditekan, umat akan makin simpatik. Sejak insiden penembakan di Karawang, makin banyak orang yang tertarik bergabung dengan FPI Karawang. Dalam lima hari, ada 200-an orang mendaftar anggota baru. Ini hanya di Karawang saja,” ucap Tomi.

Baca Juga :  472 Calon Jemaah Haji Asal Karawang Diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah

Penerimaan anggota baru beberapa waktu lalu itu, kata Tomi jadi rekor tertinggi. “Saya 21 tahun di FPI tidak pernah melihat sambutan umat seperti ini,” kata Tomi.

Pasca HRS ditahan, ujar dia, banyak yang menyatakan diri bergabung. “Baru kali ini saya melihat umat berduyun-duyun datang ke FPI. Sangat dahsyat. Sumbangan materil juga banyak,” ujar Tomi.

(bbn/bbn)

Artikel Terkait

Jangan ketinggalan berita ini!

Tinggalkan Balasan