KARAWANG CENTER – Pemerintah Kabupaten Bekasi mulai tahun ini akan membangun jembatan penghubung dengan Kecamatan Bojongmanggu, Kabupaten Karawang. Selain, membangun jembatan yang melintasi Kali Cibeet tersebut, pemerintah Kabupaten Bekasi juga akan menata wisata Pantai Bungin di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan, pembangunan jembatan maupun penataan tempat wisata akan mulai dilakukan tahun ini.”Sebagaimana usulan masyarakat, pembangunannya akan di realisasikan tahun ini,” katanya, Senin (4/1/2021).
Menurut dia, anggaran kedua proyek tersebut berasal dari dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemprov Jawa Barat pada 2021, sebesar Rp60 Milliar dengan bunga nol persen. “Jadi anggaran yang Rp 60 miliar ini kita bagi dua untuk kebutuhan pembangunan jembatan maupun tempat wisata,” ujarnya.
Adapun Rp30 miliar untuk pembangunan kawasan wisata Pantai Bungin dan Rp30 miliar untuk Jembatan Bojongmangu Karawang. Namun, pemerintah daerah hanya yang mengerjakan dan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.” DED-nya sudah disiapkan oleh Pemprov Jawa Barat, dan sudah siap kita bangun,” ungkapnya.
Dedy menjelaskan, pada prinsipnya pembangunan dua mega proyek tersebut diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat di masa pandemi COVID-19 yang belum juga usai. Sehingga, dengan dibangunnya jembatan Bojongmangu-Karawang dapat meningkatkan perekonomian warga di kedua daerah.
Demikian juga pembangunan destinasi wisata Pantai Bungin diharapkan bisa menggerakkan perekonomian masyarakat Utara Kabupaten Bekasi. “Nanti ada tiket masuk, warga dapat berjualan di lokasi wisata dan juga penyerapan tenaga kerja. Jadi kawasan ini menjadi destinasi wisata baru di Bekasi,” jelasnya.
Untuk diketahui, dana Rp60 miliar yang diterima Pemkab Bekasi merupakan bagian dari pinjaman PEN Jawa Barat tahun 2021 sebesar Rp2,2 triliun dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan dari total pinjaman tersebut, sebesar Rp800 miliar dipinjamkan ke kota/kabupaten sebagai upaya menggerakkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19.