KARAWANG CENTER – Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana mengikuti rapat koordinasi bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Senin (17/5/2021) pagi.
Rapat yang dilaksanakan secara virtual tersebut, juga dihadiri Wakil Bupati H. Aep Syaepuloh, Sekda H. Acep Jamhuri serta seluruh unsur Forkopimda Karawang.
Dalam arahanya, Presiden meminta seluruh Kepala Daerah untuk bersiap mengantisipasi lonjakan peningkatan kenaikan kasus covid-19 pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Setidaknya, ada beberapa faktor yang kemungkinan menjadi pendorong kenaikan kasus. Salah satunya, adalah positivity rate yang naik dan jumlah pemeriksaan spesimen yang mengalami penurunan karena libur Lebaran.
Seperti diketahui, pemerintah telah resmi mengeluarkan larangan mudik yang akan dimulai pada 6 hingga 17 Mei mendatang. Sebelum dan sesudah itu kegiatan masyarakat ke luar daerah dilarang, kecuali dalam kondisi mendesak.
Namun, belum lama ini sebuah survei membeberkan angka yang cukup mengejutkan dari warga yang tetap bersikeras mudik ke kampung halaman. Yaitu 7 persen atau sekitar 18,9 juta orang.
“Belajar dari pengalaman yang terjadi pada tahun lalu, terjadi peningkatan kasus aktif setelah libur panjang mencapai 78% hingga 90%. Sementara itu, angka kematian bisa melonjak 46% hingga 75%,” ungkap Presiden.
Berkaca dari libur panjang Tahun baru kemarin, Jokowi meminta seluruh kepala daerah untuk menjaga kasus aktif Covid-19 di wilayahnya.
Libur panjang Agustus 2020 membuat kasus virus corona naik signifikan hingga 119 persen. Sementara itu, libur panjang pada Oktober 2020 kasus Covid-19 naik 95 persen.
“(Libur panjang) Tahun baru naik sampai 78 persen. Oleh sebab itu, hati-hati. Hati-hati, libur paskah 2 minggu lalu kurang lebih hampir 2 persen. Hati-hati,” ucap Jokowi.
Hal ini dikhawatirkan akan berpotensi besar menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19.
“Jangan kehilangan kewaspadaan. Ikuti angka-angkanya, ikuti kurvanya, ikuti harian. Begitu (kasus) naik sedikit, segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun,” jelas Presiden.
Presiden menyampaikan pihaknya kembali mendeteksi adanya varian baru Virus Corona yang masuk di Tanah air.
“Kita sekarang memonitor setiap minggu adanya mutasi baru, minggu lalu kita ketemu dua lagi mutasi baru, dua-duanya terjadi di Jawa Timur, dua-duanya merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang datang dari Malaysia. Mereka membawa satu mutasi Afrika Selatan, satu mutasi dari London,” ujarnya.
Untuk itu, Presiden meminta jajaran pemerintah di daerah untuk terus meningkatkan upaya 3T (tracing, testing, dan treatment). Selanjutnya, pemerintah daerah harus memastikan penyaringan masyarakat saat arus balik mudik lebaran lebih diperketat.
“Pastikan penyekatan dan screening yang dilakukan dalam arus balik nanti benar-benar efektif, sehingga bisa menekan potensi kenaikan kasus Covid-19 secara lebih baik lagi,” kata Presiden.
“Kepala daerah, dinas kesehatan, pangdam, dan kapolda untuk terus memastikan tracing-nya ditingkatkan dan orang yang di-trace positif harus segera dilakukan testing,” ujar Presiden.