Ratusan Warga Desa Labanjaya Pedes, Demo dan Mengepung Kantor Desa Setempat

Politik1,088 kali dilihat

KARAWANG CENTER – Ratusan warga Desa Labanjaya, Kecamatan Pedes, berdatangan dan mengepung kantor desa setempat. Warga mencari para panitia pemilihan umum kepala desa (Pilkades) setempat, dan mendesak agar mengundurkan diri dari jabatannya yang kemudian dibentuk kepanitiaan Pilkades yang baru.

Bank BJB KPR

Salah seorang warga Desa Labanjaya, H Nana (48) yang ikut berunjuk rasa mengatakan, panitia Pilkades Labanjaya sudah tidak netral dalam melaksanakan tugasnya. Nana menuding panitia Pilkades sudah melakukan pelanggaran kode etik.

Saya bersama warga datang ke sini, meminta pihak panitia Pilkades Labanjaya untuk segera bubar dan diganti dengan kepanitiaan yang baru. Para panitia sudah melanggar aturan dalam melaksanakan tugasnya,” tutur Nana.

Baca Juga :  Pengurus KPPI Karawang Resmi Dilantik, Bupati Berharap KPPI Dapat Meningkatkan Peran Perempuan Dalam Demokrasi

Dijelaskan, aksi masa itu dilatari ulah para panitia Pilkades Labanjaya yang telah melakuan pengkaderan atau pengumpulan dukungan warga untuk mendukung salah satu calon kepala desa. Sebelumnya, panitia Pilkades telah mengumumkan bakal calon kepala desa yang tidak lulus seleksi administrasi.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by pps_desalabanjaya (@pps_desalabanjaya) on

“Kenapa saya menyatakan panitia tidak netral, karena dalam melaksanakan tugasnya pihak panitia melakukan pengkaderan terhadap salah satu bakal calon kepala desa. Panitia juga melanggar kode etik karena kemarin sebelum ada pengumuman balon yang tidak lulus tes BPMPD Karawang, pihak panitia pilkades lebih dulu mengumumkan nama yang tidak lolos, sehingga memunculkan isu adanya penjegalan terhadap salah satu cakal calon kepala desa,” terangnya.

Dijelaskan lebih lanjut, panitia pilkades juga diduga telah melakukan kesalahan dengan adanya warga yang tidak terdata sebagai hak pilih. “Panitia juga telah merampas hak pilih beberapa warga pada pilkades nanti. Buktinya saya tidak diperbolehkan memilih, padahal menurut saya dasarnya apa. Saya asli warga sini, dibuktikan dengan KTP dan KK” katanya.

Menyikapi aksi warga, Camat Pedes, Drs Andy Suandy yang didampingi Kapolsek Pedes, AKP Moh Suyitna berhasil meredam amarah masa. Camat dan Kapolsek kemudian bernegosiasi dengan warga di Aula Kantor Desa Labanjaya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by pps_desalabanjaya (@pps_desalabanjaya) on

“Saya berharap warga yang datang bersabar dan bersikap dengan kepala dingin. Insya Allah, saya akan melakukan perundingan dengan panitia pilkades dan BPD Labanjaya,” tutur Andy.

Sementara salah satu anggota panitia Pilkades Labanjaya, H Endan mengatakan, pihaknya siap mengakomodir tuntutan warga, yaitu mengundurkan diri dari jabatan panitia pilkades. Sebetulnya saya bersama rekan rekan jika diminta untuk mundur, akan sangat bersyukur dan kemungkinan bersujud. Karena terbebas dari beban, contohnya tidak pusing memikirkan pekerjaan tandas Endan. #SPY

Sumber: PeKa

Artikel Terkait

Jangan ketinggalan berita ini!

Tinggalkan Balasan