KARAWANG CENTER – Sudah sering terjadi driver ojek online (ojol) mendapat orderan pengiriman paket yang dimensinya cukup besar. Bahkan, ojol diminta membawa akuarium, kulkas, hingga mesin cuci. Yang satu ini lebih parah, driver ojol diminta mengangkut sepeda motor.
Bagaimana bisa motor membawa motor? Secara bobot saja tak masuk akal motor diangkut motor, apalagi dimensinya yang melebihi batas.
Dalam sebuah foto yang diunggah akun instagram @newdramaojol.id, tampak driver ojol yang menggunakan motor jenis skutik Honda Vario diminta untuk membawa motor bebek jadul Yamaha. Motor bebek yang diangkut motor ojol tersebut tampak diikat dengan erat.
“Orderan kakap,” tulis akun instagram tersebut.
Warganet menanggapi foto ojol yang diminta mengangkut motor tersebut. Tak sedikit warganet yang menganjurkan untuk membatalkan orderan daripada membahayakan diri.
“Cancel aja. Ongkir gak seberapa, resiko berbahaya,” komentar salah satu warganet.
“Ongkos gosend 8rb belum potongan.. Hasil akhir badan ringsek, motor ambruk.. Cancle, ke enakan plokkk…” timpal warganet lainnya.
Ojol yang mengangkut barang over dimension & over load (ODOL) ini sangat berbahaya. Risikonya, driver ojol bisa mengalami kecelakaan sampai merusak motor itu sendiri.
Instruktur keselamatan berkendara dari Rifat drive Labs, Erreza, mengatakan over load dan over dimensi pada pengangkutan barang dengan sepeda motor ini berbahaya karena dapat memindahkan titik berat kendaraan.
“Berpindahnya titik berat akan menyebabkan risiko terjatuh,” ujar Reza.
Bukan tidak mungkin pula motor yang mengangkut mengalami kerusakan parah seperti patah rangka karena mengangkut beban berlebih. Sebab, setiap kendaraan terdapat beban maksimal. begitu juga sepeda motor.
“Ketika beban maksimal dicapai berbahaya bagi rangka dan seluruh komponen kendaraan. Jelas memperpendek usia pakai dan peformance motor itu sendiri. Risiko rusak dan umur pendek kendaraan semakin meningkat,” sambungnya.
Selain itu risiko lain kerusakan yang akan dialami sepeda motor adalah bahaya pecah ban. Pecah ban jelas akan membuat pengendara hilang keseimbangan hingga jatuh dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
“Mengingat ban itu terdapat load index. Contoh load index 30 itu satu ban dapat menopang max sekitar 100kg – maka artinya 2 ban 200kg. Beban termasuk motor, jumlah penumpang, aksesoris dan muatan tentunya. Dengan ODOL ini jelas akan melewati batas maksimum beban. Bahaya ODOL memperbesar risiko pecah ban dan mempersulit pengendaliannya,” papar Reza.
Dalam berkendara juga akan mempersulit deselerasi. Dengan muatan yang lebih perat, jarak pengereman jadi semakin panjang karena ada gaya momentum beban.
Selain itu ketika dimensinya bertambah maka dapat mengganggu pengguna jalan lainnya. Belum lagi saat jalanan padat, ojol akan semakin kesulitan begitu juga dengan pengendara lain.
“Kondisi lalu lintas yang ramai cenderung padat juga akan menambahkan potensi bahaya dari proses ini, apalagi ketika panas akan membuat risiko kelelahan Pengendara,” lanjutya. (rgr/din)