Viral! Video Kades Wadas Karawang Curhat Banjir ke Jokowi, Beginilah Kondisi Desanya

KARAWANG CENTER – Video curhat seorang kepala desa di Karawang tentang wilayahnya yang terdampak banjir beberapa waktu lalu viral di media sosial. Dalam video tersebut, kepala desa tersebut meminta Presiden Jokowi turun tangan mengatasi banjir di wilayahnya.

Sosok pria itu yakni Kepala Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang bernama Junaedi. Dalam video curhat itu, Junaedi menunjukkan beberapa titik wilayahnya yang terdampak banjir.

Bank BJB KPR

Kepada awak media, Junaedi kembali menunjukkan kondisi jembatan yang rusak akibat luapan air kali Cikalapa. Kemudian, menuju lokasi kedua, berupa longsoran yang menimpa beberapa rumah di Perumahan Harmoni Mas, yang berdekatan dengan jalur kali Cikalapa.

“Liat, tuh PAUD sudah hampir roboh,” kata Junaedi, Selasa (9/3/2021).

Dengan ciri khas topi koboi berwarna hitam, Junaedi berjalan menyusuri jalur kali Cikalapa yang luapannya menggeser tanah, merobohkan rumah, dan mengancam sebuah PAUD di Perum Harmoni Mas.

Lalu, sekitar setengah kilo berkendara, Junaedi kemudian menghentikan laju kendaraannya di Perum Karaba. Terlihat, lima rumah habis digerus air, dan beberapa rumah yang hampir roboh, sudah kosong ditinggali pemiliknya.

Baca Juga :  Pemudik Motor, Ini 8 Titik Rawan Macet di Karawang-Cikampek

“Ada 4 rumah yang sudah hilang terbawa arus, terus bisa kita lihat, dinding tanggul yang sudah roboh,” ujarnya, di Perum Karaba, Blok NN 26-27-28.

Kemudian, lanjutnya, ia meninjau jalan penghubung antar dua blok X dan Y, di Perum Karaba yang sudah mengalami longsor.

“Bayangkan, kalau hujan lagi, ini jalan penghubung blok X dan Y bisa terputus, ada 400 KK pasti di sini terisolasi, apalagi luapan kali Cikalapa ini begitu deras, dan kuat,” tandasnya.

Dijelaskannya, wilayah banjir di Desa Wadas, merupakan dampak dari luapan kali Cikalapa, kali Cisalak, dan Sungai Citarum. Ada 8.000 Kepala Keluarga (KK) total yang ada di desanya, dan dampak banjir telah mengakibatkan kurang lebih 19 rumah rusak berat, dan 4 rumah sudah hanyut terbawa arus air.

“Total ada 8.000 KK, terus dampak luapannya, 19 rumah rusak berat, dan 4 rumah hanyut terbawa arus,” jelasnya.

Ia menambahkan, dari data yang kami miliki, pembangunan kawasan industri, dan perumahan elit di wilayah hulu kali Cikalapa diduga menjadi penyebab arus air begitu besar menerjang wilayahnya.

Baca Juga :  Ya Tuhan, 41 Anak jadi Korban Kekerasan Seksual di Karawang

“Dari hasil kajian kami, di wilayah hulu kali Cikalapa yang memang berada di kawasan industri, dan kawasan perumahan elit air tergelontorkan begitu besar, dan deras. Hanya satu jam hujan, arus kali begitu kencang,” akuinya.

Ditambah lagi, katanya, ada tambahan air yang diberikan juga melalui kali Cisalak yang bersumber dari Desa Karangligar, Telukjambe Barat. Atau luapan sungai Citarum, dan Cibeet.

“Jadi bukan hanya dari kali Cikalapa, tapi kali Cisalak, juga mengirimkan air yang hasil luapan sungai Citarum, dan Cibeet. Jadi begitu, terpenjaranya kami oleh air,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, tahun ini banjir begitu besar melanda desanya.

“Tahun ini benar-benar berat, ketinggian air di beberapa wilayah kisaran satu setengah meter, hingga 3 meteran,” akuinya.

Di lokasi banjir, salah satu warga yang rumahnya hanyut, Yani (46) mengungkapkan ketinggian air mencapai 2 meter, dan menghilangkan rumahnya, dan tetangganya.

“Saya kebetulan mengambil rumah dua, karena untuk usaha katering, tapi akhirnya hanyut,” katanya yang rumahnya berdekatan dengan kali Cikalapa.

Baca Juga :  Angka Ekstrem Penduduk Miskin Ekstrem di Karawang Capai 106.780 Jiwa

Harapnya, pemerintah mampu secara cepat menanggulangi banjir, dan mengganti rumahnya yang hanyut.

“Saya berharap secepatnya masalah ini beres, karena saya takut ada air lagi, dan menimpa rumah saya yang tersisa ini,” tandasnya.

Sementara itu, Junaedi kembali menjelaskan, alasan ia membuat video, karena ia berharap masalahnya cepat selesai.

“Waktu banjir awal, mengapa saya membuat video meminta presiden menyelesaikan masalah banjir ini, karena masalah banjir di wilayah saya itu begitu besar, dan begitu lambat ditangani. Padahal masalah ini sudah saya laporkan ke pihak pemerintah daerah agar segera ditindaklanjuti, tapi hingga saat ini belum ada gerak yang cepat dalam penyelesaiannya,” tutupnya.

Di akhir kisahnya, ia juga telah melayangkan surat kepada Presiden, Menteri, Gubernur, dan Bupati.

“Saya tadi sudah menyuruh petugas untuk mengirimkan surat, dari mulai presiden, menteri, gubernur, dan Bupati saya surati,” tandasnya.

Dalam pantauan, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur merupakan wilayah yang padat penduduk, dengan kerapatan rumah yang begitu berdempetan. (mud/mud)

Artikel Terkait

Jangan ketinggalan berita ini!

Tinggalkan Balasan