Tahukah Kamu? Jajanan Primadona Tempo Dulu Ini, “Tike” Si Mungil Ngangenin

Hiburan & Intermezo, Kuliner1,988 kali dilihat

KARAWANG CENTER – Kiranya rindu telah membuncah merasuk dalam dada kala kata tike muncul di beranda dunia maya. Bukan hanya kenangan tetapi ada nilai kesederhanaan dan masa lalu bersama makanan yang satu ini.

Pernah mendengar makanan bernama tike?

Jika anda termasuk yang pernah memakan tike rebus mungkin anda akan teringat bagaimana sensasi makan umbi kecil dengan aroma yang khas dari makanan ini di mulut anda.

Bank BJB KPR

Membaca kata “tike” seolah disuguhi siluet zaman jadul. Zaman ketika waktu SD (tahun 90an) kalau waktu pagi sebelum masuk kelas atau pas jam istirahat ada yang jualan tike di pinggir sekolah.

Baca Juga :  Ramai di Facebook, Curhat Pedagang Bakso Sebut Cabup Karawang Berutang Rp 2,5 juta

Umbi berbentuk bulat kecil berwarna gelap ini dahulu dijual dengan dibungkus kertas atau daun pisang. Dengan harga Rp.100,- perbungkus (tahun 90an). Tike menjadi makanan yang diburu oleh anak-anak waktu itu. Bahkan, kadang saking populernya banyaknya anak yang ingin membeli tike. Sehingga tike yang dijual cepat habis dan pedagang kekurangan untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah. Sebenarnya bukan hanya anak-anak tetapi orang dewasa pun tak jarang membelinya untuk menemani ngopi. Biasanya kalau orang dewasa makan tike sambil ngobrol ditemani kopi atau teh hangat bersama keluarga.

Baca Juga :  Sempat Salat Subuh dan Tadarus, Penghuni Lapas Karawang Ditemukan Tewas Tergantung

Cara mengolah tike sendiri tergolong mudah yang paling sederhana dengan direbus dan ditambah garam sebagai campuran supaya lebih gurih dan enak. Namun, ada juga yang dibuat emping dan digoreng.

Banyak warga ternyata dahulu pernah mencari tike waktu mudanya. Seperti halnya warga kampung Cikepek Desa Labanjaya Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang sekitar tahun 70-80an banyak yang mencari Tike. Mereka berjalan berkilo-kilo meter jauhnya untuk mendapatkan umbi kecil ini.

Warga mencari tike memang sengaja untuk dimakan bersama keluarga atau untuk dijual. Saat itu tike mungkin menjadi makanan ringan yang relatif mudah ditemui, sebab ada saja yang menjual atau saudara yang punya dari hasil mencari. Sampai tahun 90an pun saya masih suka melihat yang jualan tike.

Baca Juga :  Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pandemi dan Banjir Bikin Wedding Organizer di Karawang Terpuruk

Sebab dahulu, kata orang tua jajanan di warung itu biasanya hanya sebatas umbi-umbian yang direbus, dikukus dan digoreng sederhana. Berbeda dengan jajanan saat ini yang begitu beraneka macam, beraneka rasa. Termasuk tike makanan kecil yang ngangenin bagi penikmatnya.

Jadi apakah anda sudah pernah makan tike?

Silahkan cari dan nikmati sensasi kekhasan rasanya. (Ahmad Ruslani)

Artikel Terkait

Jangan ketinggalan berita ini!

Tinggalkan Balasan