KARAWANG CENTER – Sepakbola Karawang seolah mati suri usai Persika bangkrut. Untuk meramaikan jagat sepakbola, sejumlah pengusaha membentuk Karawang United yang mengusung misi besar.
Karawang United adalah klub baru yang sedang ramai dibicarakan oleh pecinta sepakbola Karawang. Berada dalam naungan PT Karawang Maju Bersama (KMB), Karawang United adalah tim yang akan melebur menjadi satu dengan Loreng Karawang FC, tim asal Karawang yang dapat tiket berlaga di Liga 3 seri 2 Jawa Barat musim 2021.
“Terjadi akuisisi antara Loreng FC dengan Karawang United. Ada opsi menggunakan nama Loreng Karawang United saat berlaga di Liga 3 di 2021. Tapi pada kompetisi 2022, kita sudah sepakat memakai nama Karawang United,” kata Rakhmat Gunadi, CEO Loreng FC, saat dikonfirmasi, Jumat (13/10/2020).
Nace Permana, Wakil Direktur PT Karawang Maju Bersama menuturkan, Karawang United (KU) berdiri pada September 2020. Berisi 25 pemain, 10 orang official dan sejumlah pelatih. Tim yang berisi pemain asal Karawang ini disiapkan untuk mewakili Karawang di turnamen nasional. Berawal dari Liga 3 musim depan dan kemudian merintis jalan ke Liga 1.
“Klub ini punya misi besar. Untuk mengisi dahaga penggemar sepakbola di Karawang. Karena saat ini, belum ada lagi tim sepakbola yang mewakili Karawang di turnamen nasional,” kata Nace Permana, Wakil Direktur PT Karawang Maju Bersama (KMB) saat ditemui di Stadion Singaperbangsa, Jumat (13/11/2020).
Nace menuturkan, PT KMB merogoh kocek Rp 500 juta untuk membentuk Karawang United. Ia menyatakan, sejumlah pengusaha kontraktor nasional berkomitmen menyuntikkan dana untuk membiayai Karawang United.
“Gabungan pengusaha ini berkomitmen mendanai Karawang United supaya menjadi tim papan atas. Bahkan target kita berlaga di Liga 1 suatu saat nanti,” kata Nace.
ntuk memperkuat tim, Manajemen PT KMB akan membangun sejumlah pondasi. Setelah solid, kata Nace manajemen berjanji akan membeli pemain berpengalaman di level atas untuk memperkuat Karawang United.
“Kita buka peluang mencari pemain-pemain baru. Kita ingin atmosfer sepakbola di Karawang kembali hidup karena tahun lalu mati suri,” ujar Nace.
Sebelumnya, insan sepakbola di Karawang kecewa berat setelah Persika, tim kesayangan masyarakat Karawang bubar karena bangkrut. Pada 2019, Laskar Jawara mengalami kesulitan keuangan dan ditinggal para pemain dan pelatihnya. Pada 9 September 2019, manajemen menyatakan Persika bubar.
“Sejak saat itu, stadion di Karawang kosong. Atmosfer sepakbola menjadi redup,” kata Nace.
Persika Karawang pernah menyita perhatian pada tahun 2016, saat itu Bupati Cellica Nurrachadiana mengajak ribuan perusahaan di Karawang untuk mendukung Persika. Saat itu muncul harapan, Persika menjadi tim mapan jika ribuan industri di Karawang menjadi sponsor Persika.
Namun beragam konflik internal menerpa tim tersebut. Di musim 2018, Persika berlaga di Liga 2 namun di akhir musim, tim asal Karawang ini terdegradasi ke Liga 3. “Warga Karawang tentu berharap ada tim yang berlaga di papan atas. Karawang United dibentuk untuk menjawab harapan warga,” tutur Nace.
(krs/ran)