Produksi Padi Berlimpah, Bupati Karawang Tolak Impor Beras

Ekonomi, Pemerintah, Pertanian4,258 kali dilihat

KARAWANG CENTER – Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menolak tegas rencana pemerintah melakukan impor beras. Pemerintah diminta mengkaji kembali rencana tersebut karena bisa berdampak besar terhadap petani. Impor beras dit engah situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini akan merugikan petani.

“Jika rencana tersebut direalisasikan akan menurunkan harga beras lokal. Apalagi saat ini petani Karawang sedang memasuki masa panen. Tentunya harga beras bisa jatuh dan merugikan petani.

Bank BJB KPR

Di tengah pandemi saat ini petani termasuk kelompok yang mampu bertahan, tapi kalau impor beras direalisasikan mereka bisa terpuruk,” kata Cellica, Jumat (19/3/21).

Baca Juga :  Sekda Jadi Orang Pertama di Karawang yang Disuntik Vaksin Covid-19

Menurut Cellica, penolakannya atas rencana impor beras karena banyak keluhan dari petani Karawang. Para petani khawatir terhadap impor beras bisa menjatuhkan hasil panen.

“Saat ini lagi panen raya jangan sampai harga beras jatuh. Kalau beras impor membanjiri pasar otomatis beras petani jatuh,” katanya.

Kunci Sukses Bisnis Kecantikan Martha Tilaar di Tengah Kompetisi Cellica mengatakan, impor beras bisa dilakukan jika ada jaminan dari pemerintah harga gabah tidak akan anjlok.

Baca Juga :  20 Hektar Lahan Difungsikan Sebagai Areal Serapan Banjir Dawuan

Artinya, Pemerintah melalui Perum Bulog bisa menyerap hasil panen petani dengan harga layak.

“Stok beras bisa dipenuhi dari hasil produkasi lokal. Pemerintah harus menghitung lebih cermat lagi berapa kebutuhan konsumsi dan cadangan yang disimpan,” katanya.

Menurut Cellica, Kabupaten Karawang merupakan kota lumbung padi. Produksi padi melimpah mencapai 1,3 juta ton gabah. Jika dikonversikan ke beras, gabah sebanyak itu akan menjadi sekira 800.000 ton beras.

Baca Juga :  Malam Puncak HPN Tingkat Jawa Barat, Bupati Karawang Raih Penghargaan Ajen Pangaping

“Kebutuhan beras kita 500.000 ton per tahun. Ada sisa 300.000 ton yang kita sebar ke berbagai kota, ” katanya. Dengan adanya rencana impor beras, akan berdampak serius bagi petani Karawang.

Oleh karena itu penolakan impor beras adalah untuk melindungi petani. “Harus dikaji lagi rencana itu,” katanya.

Artikel Terkait

Jangan ketinggalan berita ini!

Tinggalkan Balasan

Feed Berita