KARAWANG CENTER – Dua warga Karawang sempat terpapar virus Corona B117. Kini kedua perempuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi dinyatakan negatif.
Dinkes Karawang menyampaikan kronologi terungkapnya dua TKI inisial M (40) dan A (45) terjangkit varian baru virus Corona tersebut.
Berikut kronologi yang disampaikan Dinkes Karawang:
28 Januari 2021
Plt Kadinkes Karawang Nanik Jodjana mengatakan pihaknya mendapatkan kabar dari Kemenkes pada 28 Januari soal adanya 49 penumpang tiba di Bandara Soekarno Hatta menggunakan pesawat Qatar Airways. Para penumpang itu menjalani tes PCR di bandara.
Hasilnya, ditemukan tujuh penumpang positif COVID-19. “Dari 49 penumpangnya, ditemukan tujuh yang positif. Terdiri tiga orang dari Karawang, dua orang dari Cianjur, satu dari Kota Bekasi, dan 1 dari Sukabumi,” kata Nanik, Rabu (3/3/2021).
Setelah itu, kata dia, dari hasil tes dilakukan oleh Litbangkes, terungkap bahwa satu warga Karawang yang TKI itu positif terpapar virus Corona B117. “Jadi setelah hasil Litbangkes, hanya ada satu penumpang, yang kebetulan asal Karawang terpapar virus Corona B117,” tutur Nanik.
31 Januari 2021
33 penumpang yang tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 31 Januari 2021 menjalani tes PCR. Nanik mengatakan ada empat penumpang terkonfirmasi positif.
Dari keempat orang itu, menurut Nanik, salah satunya terpapar virus Corona B117. “Pada 31 Januari, penerbangan dengan Garuda, ada 4 orang positif, salah satunya terpapar virus Corona B117. Dia TKI asal Karawang,” ucap Nanik.
Kedua TKI tersebut, kata Nanik, sempat menjalani karantina di salah satu hotel di Jakarta. Setelah dites lagi, keduanya dinyatakan negatif.
Empat hari lalu, kata Nanik, dua warga Krawang tersebut sudah berada di rumahnya masing-masing. “Kondisinya baik, namun kami sudah mengirimkan petugas untuk tracing. Karena di lokasi M, ada empat orang yang meninggal, namun belum tahu karena apa,” tutur Nanik.
Dia menjelaskan virus Corona B117 ini berasal dari Inggris. Virus ini memiliki kemampuan penyebaran lebih cepat.
“Jadi B117 ini kasus pertama di Indonesia, berasal dari UK, Inggris, September 2020, bedanya hanya penyebarannya lebih cepat dibanding Corona di Indonesia,” ujar Nanik.