KARAWANG CENTER – KPU Karawang menggeber penyediaan logistik Pilkada Karawang 2020. Dalam lima hari, persiapan logistik itu ditarget rampung. Surat suara misalnya, sedang disortir dan dilipat oleh 20 orang tenaga ahli. Untuk memudahkan sortir dan lipat, mereka menggunakan borax glycerine hingga tulang hewan.
Borax glycerine atau Gom adalah obat antiseptik yang biasa digunakan untuk mengobati sariawan. Gom bisa didapat di apotek ini digunakan untuk memudahkan mengambil kertas dari tumpukan.
“Borax Glycerine kami pakai di jari. Tujuannya supaya tidak licin saat memilah kertas. Jadi saat mengambil kertas dari tumpukan pasti dapat satu lembar. Jadi lebih ngegigit jarinya,” kata Erni (50) sambil melipat surat suara saat ditemui di Gor Pabatayudha, Kamis (19/11/2020).
“Karena jangan sampai pakai ludah. Karena selain jorok, kebiasaan buruk itu katanya ada risiko penyebaran penyakit menular,” Erni menambahkan.
Erni adalah satu dari 20 orang tenaga ahli yang bertugas menyortir dan melipat 1,6 juta surat suara Pilkada Karawang. Mereka didatangkan khusus dari Jakarta untuk bekerja selama lima hari. Dalam hal melipat kertas, Erni sudah berpengalaman sekira 22 tahun. Sejak 1998, Erni bekerja melipat kertas mulai dari kertas soal ujian nasional, kertas soal tes masuk perguruan tinggi, buku modul hingga surat suara pemilu.
“Karena saya bekerja di percetakan. Sudah 20 tahun saya melipat kertas. Sudah biasa, makanya bisa cepat dan rapi,” kata Erni.
Dengan cekatan, Erni nampak memisahkan satu persatu kertas suara dari tumpukan besar. “Sambil mengecek apakah surat suara ada yang rusak, salah cetak atau salah ukuran,” katanya.
Kertas lalu dilipat hingga seukuran kartu. Dalam melipat kertas itu. Erni menggunakan balok khusus terbuat dari tulang sapi. Warnanya, putih tulang gading. Ukurannya sebesar ponsel pintar. Tulang ini diamplas sampai licin. “Saat menekan lipatan kertas pakai tulang, tidak akan merusak kertas,” ujar Erni.
Sebelumnya, Erni peenah menggunakan balok berbahan kayu hingga fiber. Namun, kata Erni yang paling halus dan tak merusak kertas adalah tulang. “Tulang ini sudah menemani saya bekerja 10 tahun lebih,” kata Erni.
Komisioner Divisi Teknis KPU Karawang Kasum Sanjaya menuturkan dalam proses sortir lipat, 20-an tenaga khusus itu bekerja menggunakan protokol kesehatan. Selain membersihkan tangan menggunakan cairan sanitizer, tim sorlip ini akan diberi masing-masing satu meja. “Jaraknya juga diatur setiap meja sekira dua meter jaraknya,” ungkap Kasum.
Jika dalam proses sortir ini ditemukan surat suara rusak, kata Kasum, KPU akan segera berkoordinasi dengan percetakan untuk mengirim gantinya. “Kita pastikan surat suara untuk Pilkada Karawang tak ada yang rusak dan sampai ke TPS tepat waktu,” kata Kasum. (mud/mud)