Karawang Center – Menjelang masa tenang, dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang mengeluarkan jurus pamungkas untuk meyakinkan para pemegang hak suara. Meluncurkan hasil survei.
Paslon nomor urut 2 Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh melalui Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei hari Jumat (4/11), sedangkan paslon nomor urut 3 Ahmad Zamakhsyari-Yusni Rinzani melalui Indomatrik mengeluarkan hasil survei pada Sabtu (5/11).
Keduanya memiliki hasil yang berbeda, meski menggunakan metode yang sama yaitu multistage random sampling. Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan pasangan Cellica-Aep berada di angka 70,5 persen, disusul pasangan Jimmy-Yusni 17,3 persen. Kemudian Yesi-Adly 7,9 persen.
Direktur Riset Indikator Politik Indonesia Adam Kamil mengatakan, Indikator sudah dua kali melakukan survei Pilkada Karawang 2020. “Survei pertama pada Agustus 2020 dengan jumlah responden sekitar 800 orang,” jelasnya.
Untuk survei kedua, lanjut Adam, dilakukan pada 9-14 November 2020 dengan memperbanyak responden menjadi 1.220 orang. “Kami bertanya lebih banyak kepada 1220 orang untuk mengurangi tingkat kesalahan. Hasilnya, pada survei kedua ini, margin eror hanya 2,9 persen,” ungkapnya.
Aep Syaepuloh mengatakan, dari jumlah sampel sebanyak 1.220 orang yang berasal dari 30 kecamatan, terdapat 4,3 persen yang masih merahasiakan pilihan atau tidak menjawab siapa pasangan calon yang akan dipilihnya. “Ini adalah salah satu motivasi saya dengan Teh Cellica, dimana survei ini yang Alhamdulillah masih banyak masyarakat Kabupaten Karawang yang percaya terhadap kita,” jelasnya.
Dia melanjutkan, swing voter 4,3 persen itu tidak menutup kemungkinan akan menentukan pilihannya setelah melihat debat antar pasangan calon beberapa waktu lalu.
“Hasil debat itu salah satunya begitu selesai debat, besoknya saya turun juga dengan masyarakat, ternyata memang beda, biasanya ibu-ibu, kemarin anak muda juga ada,” ujarnya.
Ketua DPC NasDem Karawang Dian Fahrud Jaman mengatakan, detik terakhir sebelum pemungutan suara, tim pemenangan akan terus menggiring swing voter untuk memilih pasangan nomor urut dua melalui sosial media seperti Facebook dan Instagram.
“Strategi yang akan kita lakukan ini, kita bersilaturahmi tanpa mengumpulkan masyarakat itu dengan cara telepon, menyapa dan sebagainya,” pungkasnya.
Sedangkan Indomatrik merilis survei elektabilitas pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang 2020 pada hari terakhir kampanye, Sabtu (5/12). Hasil survei Indomatrik pasca debat paslon Pilkada Karawang ini menunjukan keunggulan pasangan calon nomor urut 3 Jimmy-Yusni dengan elektabilitas 43,85 persen.
Paslon nomor urut 2 mengikuti dengan angka elektabilitas 41,15 persen. Adapun paslon nomor urut 1 Yesi Karya Lianti-Ahmad Adly Fayruz dengan elektabilitas 6,25 persen. “Pada survei terbaru itu angka yang belum menentukan pilihan sudah berkurang menjadi 5,85 persen,” terang Direktur Riset Indomatrik Husin Yazid.
Husin menjelaskan, survei ketiga ini dilakukan dari tanggal 27 November hingga 1 Desember 2020 dengan metode multistage random sampling. Sebanyak 1.250 responden diambil menjadi sampel dengan margin of error + 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dengan angka margin of error demikian, persaingan paslon nomor 3 dan paslon nomor 2 berjalan ketat mengingat selisih mereka hanya 2,70 persen. “Bisa saja berubah kalau ada gerakan politik yang besar, yang terukur, tapi kan hari ini (Sabtu) terakhir kampanye,” tuturnya saat memaparkan hasil survei.
Namun dia meyakinkan tingkat elektabilitas dalam surveinya kemungkinan tidak akan jauh berbeda saat pencoblosan 9 Desember nanti. Hal ini karena angka loyalitas calon pemilih terhadap pilihannya cukup tinggi di atas 75 persen.
“Para pemilih yang akan memilih Jimmy –Yusni mengemuka sudah yakin mencapai 96,30 persen. Yang mungkin berubah hanya 2,10 persen dan yang masih ngambang sekitar 1,60 persen,” ujarnya.
Masih dijelaskannya, ada beberapa alasan peluang mengubah pilihan masyarakat dalam survei terbaru ini. Salah satunya adalah karena melihat program paslon saat debat dengan angka mencapai 15,55 persen. Masyarakat juga mempertimbangkan pasangan berkisar 14,65 persen. Dan ada 9,10 persen pemilih yang berpotensi merubah pilihan didasarkan karena membandingkan dengan calon lain.
Lebih lanjut, penilaian terhadap paslon sebagai tokoh yang merakyat menjadi alasan terkuat pemilih menentukan pilihannya dengan persentase sekitar 30 persen. Citra agamis juga menjadi alasan yang dipertimbangkan dengan persentase sekitar 27 persen, disusul dengan alasan paslon berpengalaman yakni sekitar 26 persen. “Sementara yang menarik debat kandidat ternyata berpengaruh cukup signifikan terhadap pemilih, sekitar 25.50 persen pemilih merasa yakin dengan pilihannya setelah menyaksikan debat kandidat,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris PPP Kabupaten Karawang Dedi Rustandi mengatakan, paslon nomor 01 Yesi Karya Lianti-Ahmad Adly Fayruz, juga sudah melakukan survei yang dilakukan dua hari sebelum debat. Namun, hasil survei tersebut hanya konsumsi internal. “Kenapa kami tidak mempublish hasil survei, pertimbangannya ini bagian dari strategi,” ujarnya.
Ia melanjutkan, hasil survei yang diungkap ke publik oleh paslon 02 dan paslon 03 itu bagian dari cara mereka untuk mempengaruhi masyarakat. “Itu sah-sah saja dilakukan oleh mereka. Tapi itu menjadi penyemangat tim untuk meraih kemenangan. Semoga nomor 1 menang, supaya ada perubahan,” tuturnya. (mra/din)